Loading... Please wait

5 kebijakan Kementerian Pendidikan Nasional yang Kontroversional dalam Memajukan Pendidikan

1.UN
Ini adalah anggapan momok terbesar yang ada dalam benak para siswa,guru,atau sekolah itu sendiri. Menurut saya,UN tidak ada positifnya sama sekali,bahkan mungkin terlalu menghamburkan uang APBN untuk bidang pendidikan,atau bahkan banyak sekolah menggunakan berbagai cara curang agar siswanya lulus 100 %. Meski mengubah aturan UN yang 60% dari UN,40 % nilai rapor di sekolah,tapi tetap aja bikin stress. Kalau menurut pribadi lebih baik tidak usah ada UN.
2.Sertifikasi untuk Guru
Lagi dan lagi,kompetensi Guru hanya dilihat melalui kertas. Belum tentu guru yang sebenarnya kompeten hanya dilihat dari nilai di atas kertas. Bahkan banyak guru yang sebenarnya kompeten justru gagal di sertifikasi dan harus diberhentikan dari tempat kerjanya.
3.Penulisan Skripsi dan harus masuk Jurnal Ilmiah untuk Mahasiswa agar bisa Lulus.
Ini yang terbaru. Mengutip omongan Mendiknas yang mengatakan bahwa Jumlah Karya Ilmiah kita hanya sepertujuh dari Malaysia,maka diadakanlah aturan tersebut. Tapi menurut pribadi saya,hal ini terkesan mendadak dan tidak ada sosialisasi serta terlalu dipaksakan. Tidak melihat kompetensi mahasiswa dan dosen yang ada. Hal ini tentu akan memperlama kelulusan mahasiswa,bahkan bisa saja akan terkena DO. Kasian banget terutama yang mau akan lulus S1.
4. RSBI/SBI pada sekolah-sekolah Negeri
Banyak yang mengatakan RSBI/SBI lebih mengutamakan siswa dari golongan kaya biar bisa masuk. hal ini membuat yang miskin miskin tidak bisa masuk. Biarpun yang miskin bisa masuk,tapi belum tentu bisa mengikuti pelajaran yang ada secara maksimal,karena membutuhkan fasilitas penunjang lain seperti laptop,flash disk yang pasti lebih mahal jatuhnya. Di samping itu,menurut saya RSBI/SBI yang ada di sekolah negeri tidak ditunjang guru-guru yang kompeten,seperti tidak bisa bahasa inggris,serta materi bahasa yang diajarkan hanya dwi-bahasa alias Bahasa Indonesia dan Inggris. Padahal bahasa asing kan banyak banget. Banyak negara yang sekarang tidak membuat sekolah neegerinya menggunakan kompetensi ini karena membunuh bahasa ibu mereka sendiri,bahkan Malaysia sendiri akhirnya kembali menggunakan bahasa Melayu mereka karena pendidikannya mundur. Lebih baik kembali lagi saja ke Bahasa Indonesia biar makin cinta Indonesia
5. Perubahan kompetensi siwa jadi KTSP
ini yang terakhir yang bikin otak siswa cenat cenut. Betapa tidak,materi pembelajarannya berat sekali,bahkan tidak membuat pintar siswa,terlalu mengandalkan materi buku pembelajaran.
Sekian postingannya . trims kalau mau melihat

Masukkan alamat email kamu disini:

Posting Keren Lainnya : Bloggeron

0 komentar:

:f :D :x B-) b-( :@ x( :? ;;) :-B :| :)) :(( =(( :s :-j :-p :-o :-g :-x

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Pengikut